Laman

Autumn

Welcome to Wunder Kammer

Sabtu, 23 Juni 2012

CERT “the strenght of a chain depends on its weakest link”


CERT (Computer Emergency Respon Team)
“the strenght of a chain depends on its weakest link”
CERT Perl Aman Coding Standar
CERT adalah sebuah tim khusus yang siap dan sigap untuk menghadapi berbagai incident yang mungkin terjadi dan dapat merugikan organisasi. Tim khusus tersebut biasa disebut sebagai CERT atau Computer Emergency Response Team. (Istilah CERT pada awalnya ditujukan pada tim pemadam kebakaran di Amerika Serikat karena kemiripan tugas dan tanggung jawabnya, yaitu singkatan dari Community Emergency Response Team). Atau dapat dikatakan bahwa CERT (Computer Emergency Response Team)  adalah  nama yang diberikan kepada kelompok ahli yang menangani insiden keamanan komputer. Singkatnya tim kemanan jaringan yang biasanya dimiliki oleh suatu perusahaan atau lembaga. Tim ini biasanya melindungi data perusahaan dari serangan para hacker/cracker.
Sejarah CERT ini terkait dengan keberadaan “computer worm”. Setiap kali teknologi baru tiba, tidak lama setelah itu penyalahgunaannya pun mengikuti perkembangan teknologi. Worm pertama di IBM VNET ditutup-tutupi. Tak lama kemudian cacing memasuki Internet pada 3 Nopember 1988, dan membuat Worm Morris lumpuh. Hal ini adalah peristiwa yang menyebabkan pembentukan Tim Computer Emergency Response pertama di Carnegie Mellon University di bawah Pemerintah AS.
Dalam dunia keamanan internet dikenal prinsip “your security is my security” atau yang dalam praktek manajemen sering dianalogikan dengan contoh sebuah rantai, dimana “the strenght of a chain depends on its weakest link” (kekuatan sebuah rantai terletak pada sambungannya yang terlemah). Artinya adalah bahwa sebaik-baiknya sebuah organisasi mengelola keamanan sistem teknologi informasinya, kondisi sistem keamanan pihak-pihak lain yang terhubung di internet akan secara signifikan mempengaruhinya.
Dilihat dari karakteristik dan anggotanya, ada 4 (empat) jenis CERT yang dikenal, yaitu:
1.  Sector CERT – institusi yang dibentuk untuk mengelola keamanan komputer/internet untuk lingkungan komunitas tertentu seperti militer, rumah sakit, universitas, dan lain sebagainya;
2.  Internal CERT – institusi yang dibentuk sebuah perusahaan yang memiliki ruang lingkup geografis tersebar di seluruh nusantara sehingga dibutuhkan koordinasi dalam hal mengelola keamanan komputer, seperti milik Pertamina, LippoBank, PLN, Telkom, dan lain sebagainya;
3.  Vendor CERT – institusi pengelola keamanan yang dimiliki oleh vendor teknologi untuk melindungi kepentingan pemakai teknologi terkait, seperti Yahoo, Cisco, Microsoft, Oracle, dan lain sebagainya; dan
4.  Commercial CERT – institusi yang biasanya dibentuk oleh sejumlah praktisi dan ahli keamanan komputer/internet yang banyak menawarkan beragam produk/jasa kepada pihak lain terkait dengan tawaran membantu proses pengamanan teknologi informasi secara komersial.
Ruang Lingkup Pengamanan Internet CERT
            CERT ada yang hanya melakukan pendidikan semata dan sama sekali tidak melakukan monitoring internet, sementara ada pula CERT yang memfokuskan diri pada analisa malware, sementara yang lain lebih senang memberikan jasa pelatihan dan konsultasi.
Secara prinsip, ada tiga jenis tanggung jawab sebuah CERT :
Domain pertama terkait dengan usaha yang bersifat reaktif, yaitu terkait dengan langkah-langkah yang harus dilakukan seandainya sebuah incident terjadi, sepeti: bagaimana cara memberikan alert atau peringatan kepada para pemangku kepentingan, teknis mengambil dan menyimpan alat bukti digital, prosedur diseminasi informasi kepada mereka yang terkait, mekanisme deteksi penyelusupan atau intrusion pada incident terkait, dan lain sebagainya.
Domain kedua berhubungan erat dengan strategi pencegahan atau preventif, dimana didalamnya terkandung beraneka ragam hal seperti: memberikan wawasan dan pendidikan kepada khalayak luas mengenai isu-isu seputar keamanan internet, melakukan audit terhadap teknologi informasi yang dipergunakan organisasi, menjalankan prosedur tes penetrasi kepada sistem yang dimiliki untuk mengidentifikasikan potensi kerawanan yang ada, mempelajari trend teknologi informasi dan internet ke depan – terutama terkait dengan isu keamanan perangkat lunak dan peralatan-peralatan baru, dan lain sebagainya.
Dan domain terkahir atau ketiga, adalah suatu usaha untuk meningkatkan level atau mutu kualitas organisasi yang saat ini telah dimiliki, agar semakin baik dalam aspek pengamanan informasi yang dimaksud. Usaha yang biasa dilakukan menyangkut hal-hal semacam: menyewa konsultan untuk mengukur dan meningkatkan level kematangan (baca: maturity level) aspek keamanan informasi, menjalankan aktivitas manajemen resiko, melakukan evaluasi terhadap semua perangkat dan aplikasi yang dimiliki, melatih atau memberikan training kepada sebanyak mungkin manajemen dan karyawan/staff organisasi, dan lain sebagainya.


Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar