Laman

Autumn

Welcome to Wunder Kammer

Sabtu, 14 April 2012

Algorithm

My Project
103010003844

Algoritma dan Flowchart Seleksi USM STAN
Algoritma adalah urutan langkah - langkah logis dalam penyelesaian suatu masalah yang disusun secara sistematis dan logis.
Flowchart merupakan rangkaian gambar atau simbol yang menggambarkan aliran proses atau prosedur suatu kegiatan.
Untuk persoalan yang diajukan, seleksi USM STAN mensyaratkan peserta seleksi memiliki nilai rata-rata minimal 7,5 dan khusus nilai Bahasa Indonesia minimal 7,0.

Dasar Asumsi
“Jangan hanya melihat apa yang hanya ada di depan mata tapi lihatlah apa yang mungkin”

Asumsi 1 :
Jika di asumsikan kita harus melihat yang mungkin maka disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya yaitu sesuai dengan penilaian yang berlaku pada USM STAN selama ini, di mana jika jawaban benar dikalikan 4, jika jawaban salah dikalikan -1 dan jika tidak dijawab/kosong dikalikan 0. Maka selanjutnya adalah berdasarkan peringkat peserta 1 sampai 1000 yang diterima/lulus. Kemudian syarat untuk nilai dimana jika rata – rata nilai total kurang dari 7,5 maka tidak lulus sedangkan jika lebih besar  atau sama dengan 7,5 lulus dan syarat dimana jika rata-rata nilai Bahasa Indonesia kurang dari 7,0 tidak lulus sedangkan jika lebih besar  atau sama dengan 7,0 lulus ini adalah ditafsirkan sebagai nilai ijazah. Karena nilai lulus USM STAN yang sebenarnya berlaku nilai peringkat dari hasil skor pengerjaan soal.
Pengertian maksimal 1000 dalam hal ini terpenuhi batas maksimalnya karena diperingkat 1 samapai 1000.

Asumsi  2 :
Asumsi berikutnya adalah jika dimisalkan kita melihat apa yang ada (nilai rata-rata ujian seleksi), maka kita hanya harus melihat asumsi soal dimana soal yang diujikan adalah berbeda dengan soal STAN selama ini (dimana ada pembagian dalam Bahasa Indonesia, logika dan TPA, matematika dan Bahasa Inggris). Meskipun dalam soal STAN selama ini ada Bahasa Indonesia tetapi belum pernah mendengar hasilnya berdasarkan nilai rata-rata. Tetapi rata-rata ujian seleksi berarti nilai rata-rata yang terjadi setelah seleksi.
Jadi syarat untuk nilai dimana jika rata – rata nilai total kurang dari 7,5 maka tidak lulus sedangkan jika lebih besar  atau sama dengan 7,5 lulus dan syarat dimana jika rata – rata nilai Bahasa Indonesia kurang dari 7,0 tidak lulus sedangkan jika lebih besar  atau sama dengan 7,0 lulus ini adalah berdasarkan hasil ujian seleksi yang berbeda dengan soal USM selama ini. Seperti diketahui bahwa soal USM STAN selama ini adalah mencari skor nilai yang terbesar bukan rata-rata.
Dalam asumsi ini juga diberlakukan nilai rata-rata untuk pendaftaran seperti jika rata – rata nilai total kurang dari 7,5 maka tidak diperkenankan mendaftar sedangkan jika lebih besar  atau sama dengan 7,5 diperbolehkan mendaftar dan syarat dimana jika rata – rata nilai Bahasa Indonesia kurang dari 7,0 tidak boleh mendaftar sedangkan jika lebih besar  atau sama dengan 7,0 boleh mendaftar. Mengingat jika tidak dibatasi maka semua orang dapat mendaftar tanpa batasan.
Pengertian maksimal 1000 dalam asumsi ini bahwa yang diterima dapat kurang dari 1000 tetapi tidak dapat lebih dari 1000 dan yang lulus/diterima adalah mereka yang memenuhi syarat nilai rata-rata yang diharuskan.
(Asumsi ini yang berlaku untuk menjawab soal)


ü Pendaftar / calon peserta ujian seleksi USM mendaftar seleksi
ü Panitia menginput nilai ijazah pendaftar
ü Sistem membaca nilai pendaftar
ü Jika rata – rata nilai total kurang dari 7,5 maka tidak lulus sedangkan jika lebih besar  atau sama dengan 7,5 lulus (<7,5 maka tidak lulus, >= 7,5 lulus)
ü Peserta mengerjakan soal usm, kemudian LJK dikumpulkan
ü Input seluruh jawaban tiap peserta
ü Sistem mencocokkan jawaban peserta dengan kunci jawaban
ü Hitung skor total jawaban peserta, skor jawaban benar = 4, salah = -1, kosong = 0
ü Buat peringkat/Rangking nilai seluruh peserta seleksi
ü Peringkat 1 sampai 1000 lulus, lebih dari itu tidak lulus


Algoritma Asumsi 2 :
ü Pendaftar / calon peserta ujian seleksi USM mendaftar seleksi
ü Panitia menginput nilai ijazah pendaftar
ü Sistem membaca nilai pendaftar
ü Jika rata – rata nilai total kurang dari 7,5 maka tidak boleh mendaftar sedangkan jika lebih besar  atau sama dengan 7,5 boleh mendaftar  
ü Jika rata – rata nilai Bahasa Indonesia kurang dari 7,0 tidak boleh mendaftar sedangkan jika lebih besar  atau sama dengan 7,0 boleh mendaftar
ü Peserta mengerjakan soal usm, kemudian LJK dikumpulkan
ü Input seluruh jawaban tiap peserta
ü Sistem mencocokkan jawaban peserta dengan kunci jawaban
ü Jika rata – rata nilai total kurang dari 7,5 maka tidak lulus sedangkan jika lebih besar  atau sama dengan 7,5 lulus (<7,5 maka tidak lulus, >= 7,5 lulus), jika rata – rata nilai Bahasa Indonesia kurang dari 7,0 tidak lulus sedangkan jika lebih besar  atau sama dengan 7,0 lulus (<7,0 maka tidak lulus, >= 7,0 ke atas lulus ). Selain itu dinyatakan tidak lulus
ü Hitung maksimal 1000 peserta, lebih dari itu tidak lulus




Thanks very much, as always


readmore »»  

Sabtu, 07 April 2012

Tugas SIMK (GPRS, GSM, CDMA and Perjalanan Generasi)


My Project
103010003844

General Packet Radio Service (GPRS) merupakan teknologi pengiriman/penerimaan data.

Tabel Perbedaan Antar Generasi dan Korelasi

NMT
GSM
NMTS
IS-95
CDMA-2000
Technology
FDMA
TDMA
W-CDMA
CDMA
CDMA
Generation
1G
2G
3G
2G
3G
Digital
No
Yes
Yes
Yes
Yes
Age
1981
1991
2001
1995
2000
Worldwide
Market share
0%
80%
4%
0,6%
12%
Roaming
Scandivania
World, 200+ countries
Worldwide
Limited
Limited
Handset interference
None
SIMcard
SIMcard
None
RUM (not commonly implemented)
Operator locking
?
Unlockable
Unlockable
ESN
ESN
Common Interference
None
Interferes with some electronics, such as amplifiers
None
None
None
Signal Quality /
Coverage area
Good coverage due to low frequencies
Good coverage indoorson 850/900 MHz Repeaters possible 35 hard limit
Smaller cells and lower indoors coverage due to 2100 MHz frequency
Unlimited cell size, low transmitter power permits large cells
Unlimited cell size, low transmitter power permits large cells
Frequency utilization / Call density
Very low density
0,2MHz = 8 timeslots. Each timeslot can hold up to 2 calls through interleaving
5MHz = 2Mbps. Each call uses 1,8-12kbit/s depending on chosen quality and audio complexity
?
Comparable to UMTS
?
Comparable to UMTS
Battery Life
Low due to high transmitter power (1 watt)
Very good due to simple protocol, good coverage and mature, power-efficient chipsest
Lower due to high demands of WCDMA power control and young chipsets
Lower due to high demands of CDMA power control
Lower due to high demands of CDMA power control and young chipsets
Hand off
Hard
Hard
Soft
Soft
Soft
Breathing
No
No
Yes
Yes
Yes
Intellectual property
?
Concentrated among a few industry participants
Concentrated among a few industry participants
Qualcomm
Qualcomm








































GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip ‘tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan secara berbagi (sharing) di antara beberapa pengguna sehingga menjadi sangat efisien.
Di dunia industri komunikasi bergerak (mobile), data bergerak dan multimedia kini menjadi fokus pengembangan, dan GPRS ('General Packet Radio  Service') menjadi kunci yang memungkinkan untuk meraih sukses di pasar.
Alasannya adalah melalui GPRS, ledakan pertumbuhan layanan internet melalui jaringan kabel (telepon), sekarang dimungkinkan penyalurannya melalui komunikasi bergerak. Nortel Networks, Ericsson, Siemens, Nokia dan banyak industry telekomunikasi lainnya dalam publikasinya menyatakan telah mampu mengawinkan Web dengan telepon bergerak menggunakan teknologi GPRS yang kini mulai gencar ditawarkan kepada para operator GSM dan TDMA yang berminat memasarkan layanan internet nirkabel.
Kontrak jaringan GPRS pertama di dunia telah dilaksanakan di bulan Maret 1999 yang lalu antara Ericsson dengan operator komunikasi bergerak di Jerman; T-Mobile. Berikutnya, Ericsson juga menangani kontrak dengan operator One 2 One di Inggris, SmartTone Mobile Communication di Hongkong, Omnipoint di Amerika Serikat. Perusahaan perangkat komunikasi lainnyapun seperti Nortell Networks, Nokia dan lain-lain kini ikut berkompetisi menawarkan kontrak-kontraknya dengan para operator yang berkeinginan memasarkan layanan GPRS.
GPRS sebenarnya merupakan penghubung rantai yang putus antara GSM dengan teknologi komunikasi bergerak generasi ketiga (UMTS = Universal Mobile Telecommunication System). Namun sebelum masuk ke generasi ketiga yang memiliki kemampuan multimedia secara penuh, kunci awalnya adalah penggunaan GPRS, suatu teknologi data paket yang memungkinkan jaringan komunikasi bergerak GSM mampu menawarkan layanan data kecepatan lebih tinggi yang semula dari 9,6 kbps menjadi 115 kbps.
GPRS (General Packet Radio Service)
Suatu teknologi yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan paket data. GPRS sering disebut dengan teknologi 2.5G. Fasilitas yang diberikan oleh GPRS : e-mail, mms (pesan gambar), browsing, internet. Secara teori GPRS memberikan kecepatan akses antara 56kbps sampai 115kbps.
Code Division Multiple Access ( CDMA)
CDMA merupakan teknologi komunikasi wireless dimana pengiriman data (voice) yang masuk kedalam saluran/kanal dan akan dipecah-pecah menjadi potongan yang kecil-kecil dan masuk kedalam saluran frekuensi yang terpisah-pisah, kemudian paket data yang kecil-kecil tersebut akan disebarkan dengan kode yang “unik” dan hanya dapat diterima pada penerima yang mempunyai kesesuaian data yang akan diambil.
Global System for Mobile Communication (GSM)
GSM merupakan system digital yang banyak memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan system analog dan juga merupakan system telekomunikasi bergerak seluler yang sedang berkembang

Perjalanan Generasi
G stands for Generation and is related to data transmission speed
1.    1G - Original analog cellular for voice (AMPS, NMT, TACS) 14.4 kbps
2.    2G - Digital narrowband circuit data (TDMA, CDMA) 9-14.4 kbps
3.    2.5G - Packet data onto a 2G network (GPRS, EDGE) 20-40 kpbs
4.    3G - Digital broadband packet data (CDMA, EV-DO, UMTS, EDGE) 500-700 kbps
5.    3.5G - Replacement for EDGE is HSPA 1-3 mbps and HSDPA up to 7.2Mbps
6.    4G - Digital broadband packet data all IP (Wi-Fi, WIMAX, LTE) 3-5 mbps
7.    5G - Gigabit per second in a few years (?) 1+ gbps

Pada intinya mengenai korelasi GPRS dengan teknologi GSM (Global System for Mobile Communication), CDMA,  teknologi 1G, 2G, 3G, 3.5G, 4G :
GPRS merupakan suatu teknologi data paket yang memungkinkan jaringan komunikasi bergerak GSM mampu menawarkan layanan data kecepatan lebih tinggi yang semula dari 9,6 kbps menjadi 115 kbps. Berkaitan denganGSM, GPRS mampu memanfaatkan kemampuan cakupan global yang dimiliki GSM dan memperkaya utiliti investasi untuk perangkat GSM yang sudah ada.
GPRS menggunakan modulasi radio yang sama dengan standar GSM, pita frekuensi yang sama, strutur burst yang sama, hukum-hukum lompatan frekuensi yang sama, dan struktur bingkai (frame) TDMA yang sama.
Dengan meningkatkan kemampuan jaringan GSM sekarang dengan teknologi GPRS, para operator jaringan dapat memperkenalkan layanan-layanan data bergerak, sementara pada waktu yang sama mampu melindungi aset infrastrukturnya yang sudah ada tanpa membatasi evolusi menuju UMTS.
Dari aspek teknologi baik GSM maupun CDMA merupakan standar teknologi seluler digital, hanya bedanya GSM dikembangkan oleh Negara-negara eropa dan bersifat ‘open source’,
sedangkan CDMA dari kubu Amerika dan Jepang. Yang perlu diperhatikan bahwa teknologi GSM dan CDMA berasal dari jalur yang berbeda, sehingga perkembangan ke generasi 2,5G dan 3G berikutnya akan berbeda terus. Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interfensi, dan
sejumlah pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spectrum frekuensi secara bersama karena mempergunakan teknik pengkodean tertentu.
Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interferensi. Di samping itu, sejumlah pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spektrum frekuensi secara bersamaan karena mempergunakan teknik pengkodean yang tidak bisa dilakukan pada teknologi GSM. Perbedaan mendasar dari teknologi CDMA adalah sistem modulasinya. Modulasi CDMA merupakan kombinasi FDMA (Frekuensi Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access). Pada teknologi FDMA, 1 kanal frekuensi melayani 1 sirkuit pada satu waktu, sedangkan pada TDMA, 1 kanal frekuensi dipakai oleh beberapa pengguna dengan cara slot waktu yang berbeda.
Pada CDMA beberapa pengguna bisa dilayani pada waktu bersamaan dan frekuensi yang sama, dimana pembedaan satu dengan lainnya ada pada sistem coding-nya, sehingga penggunaan
spektrum frekuensinya teknologi CDMA sangat efisien. Kelebihan yang ditawarkan CDMA antara lain kualitas suara dan data, harga atau tarif yang lebih murah, investasi yang lebih kecil, dan keamanan dalam berkomunikasi (tidak mudah disadap).
Teknologi GSM dengan GPRS nya akan terlibas dengan content pada CDMA karena keterbatasan akan lebar data dan aplikasi multimedia pada teknologi GSM. Kelebihan teknologi berbasis GSM diindonesia adalah coverage yanga luas dan roaming jelajah yang sangat luas baik dalam negeri bahkan seluruh dunia, sedangkan CDMA dengan telkomflexi masih sangat terbatas.
Perkembangan teknologi nirkabel dapat secara ringkas adalah sebagai berikut yang dapat dikaitkan dengan GPRS, GSM dan CDMA :
Generasi pertama (1 G) : hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
Generasi kedua (2 G) : dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.
Generasi ketiga (3 G) : digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.
4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).

Dan ini lah data untuk pengembaangan lebih lanjut :
Generasi Pertama Telekomunikasi Bergerak (1G)
Tidak sampai setahun teknologi komunikasi baru mulai dioperasikan di Indonesia yang kita kenal dengan teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System) salah satu operatornya adalah PT.Komselindo. AMPS digolongkan dalam generasi pertama teknologi telekomunikasi bergerak yang menggunakan teknologi analog dimana AMPS bekerja pada band frekuensi 800 Mhz dan menggunakan metode akses FDMA (Frequency Division Multiple Access). Dalam FDMA,user dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan dimana setiap user menggunakan kanal sebesar 30 KHz. Ini berarti tidak boleh ada dua user yang menggunakan kanal yang sama baik dalam satu sel maupun sel tetangganya. Oleh karena itu AMPS akan membutuhkan alokasi frekuensi yang besar. Saat itu kita sudah memakai handphone tetapi masih dalam ukuran yang relatif besar dan baterai yang besar karena membutuhkan daya yang besar.

Generasi Kedua Telekomunikasi Bergerak (2G)
GSM(Global System for Mobile Communications) mulai menggeser AMPS diawal tahun 1995, PT.Telkomsel dan PT.Satelido (sekarang PT.Indosat) adalah dua operator pelopor teknologi GSM di Indonesia. GSM menggunakan teknologi digital. Ada beberapa keunggulan menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan analog seperti kapasitas yang besar,system security yang lebih baik dan layanan yang lebih beragam.
GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA(Frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz dan ini merupakan standard yang pelopori oleh ETSI (The European Telecommunication Standard Institute) dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz Pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu.
Teknologi GSM sampai saat ini paling banyak digunakan di Dunia dan juga di Indonesia karena salah satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat dipakai diberbagai Negara. Akibatnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Keceptan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps karena pada awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara. Saat ini pelanggan GSM di Indonesia adalah sekitar 35 juta pelanggan.
CDMAOne (Code Division Multiple Access) merupakan standard yang dikeluarkan oleh Telecommunication Industry Association (TIA) yang menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum(DSSS) dimana frekuensi radio 25 MHz pada band frekuensi 1800MHz dan dibagi dalam 42 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30KHz. Kecepatan akes data yang bisa didapat dengan teknologi ini adalah sekitar 153.6 kbps.
Dalam CDMA,seluruh user menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama. Oleh karena itu, CDMA lebih efisien dibandingkan dengan metoda akses FDMA maupun TDMA. CDMA menggunakan kode tertentu untuk membedakan user yang satu dengan yang lain. Pada tahun 2002 teknologi CDMA mulai banyak digunakan di Indonesia. Teknologi CDMA
2000 1x adalah teknologi yang mangamai perkembangan yang baikdi Indonesia. Berarti baru diperkenalkan sekitar 7 tahun terlambat dibandingkan dengan GSM.
GSM dan CDMA merupakan teknologi digital. Meskipun secara teknologi CDMA 20001x lebih baik dibandingkan dengan GSM akan tetapi kehadiran CDMA ternyata tidak membuat pelanggang GSM berpaling ke CDMA. Ada beberapa keunggulan teknologi CDMA dibandingkan dengan GSM seperti suara yang lebih jernih, kapasitas yang lebih besar, dan kemampaun akses data yang lebih tinggi.
Berbeda dengan metode akses TDMA dan FDMA, maka CDMA menggunakan kode-kode tertentu untuk membedakan setiap uses pada frekuensi yang sama. Karena menggunakan frekuensi yang sama maka daya yang dipancarkan ke BTS dan juga daya yang diterima harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu user yang lain baik dalam sel yang sama atau sel yang lain dan ini dapat diwujudkan dengan menggunakan mekanisme power control.
Ada beberapa operator di Indonesia yang telah mengimplementasikan teknologi CDMA 2000 1x ini seperti Telkom yang dikenal dengan Flexi, Indosat dengan nama StarOne, Mobile 8 dengan nama Fren, Bakrie telecom dengan nama Esia. Operator CDMA di Indonesia dikategorikan kedalam kategori FWA (Fixed Wireless Access) sehingga mobilitasnya sangat terbatas padahal CDMA juga bisa seperti GSM dengan kemampuan mobilitas penuh.

Generasi kedua-setengah Telekomunikasi Bergerak (2.5G)
Pada awalanya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 kbps karena memang tidak dimaksudkan untuk akses data kecepatan tinggi.Teknologi yang digunakan GSM dalam akses data pada awalnya adalah WAP (Wireless Application protocol) tetapi tidak mendapat sambutan yang baik dari pasar. Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS(General Packet Data Radio Services) pertama sekali oleh PT.Indosat Multi Media (IM3) pada tahun 2001 di Indonesia. Secara teoritis kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan GPRS adalah sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya 20 – 30 kbps. GPRS juga memungkinkan untuk dapat berkirim MMS (Mobile Multimedia Message) dan juga menikmati berita langusng dari Hand Phone secara real time.Pemakaian GPRS lebih ditujukan untuk akses internet yang lebih flexibel dimana saja,kapan saja, kita dapat melakukannya asalkan masih ada sinyal GPRS.
Selama ini operator telekomunikasi bergerak yang sudah mengimplementasikan GPRS sudah membuat berbagai pola pentarifan mulai dari pentarifan berdararkan harga per KB data yang didownload sampai dengan fixed rate dimana setiap pemakai GPRS dapat menggunakan 24 jam dikenakan biaya sebesar tertentu misakanya Rp350.000 per bulan.Ketika pentarifan fixed rate ditetapkan sudah mendapat sambutan yang cukup banyak dari pemakai GPRS termasuk saya
yang bisa memakai internet di rumah dan dikantor hanya dengan modal sebuah handphone dengan kemampuan GPRS dan sebuah labtop atau PC. Program ini tidak dilanjutkan, hanya sekitar satu tahun, kemudian pentarifan GPRS dikembalikan ke pola semula berdasarkan jumlah data yang di download. Akhirnya pemakai GPRS menurun drastis karena jika kita hanya memakai untuk akses internet misalnya browsing, email dan chatting saja kita akan membayar sekitar 1-2 juta rupiah perbulan. Dengan biaya bulanan seperti ini akan sedikit yang mampu memakai GPRS untuk mengakses internet.
Setelah itu ada lagi teknologi yang disebut dengan EDGE (Enhanced Data for Global Evolusion) yang hanya sempat diimplementasikan oleh PT.Telkomsel dan lewat begitu saja dan hanya terdengar gemanya ketika ujicoba melihat liputan 6 SCTV dari handphone yang dilihat langusng oleh meteri perhubungan saat itu. kecepatan akses data dengan teknologi ini mencapai
3-4 kali kecepatan yang didapat di GPRS.

Generasi ketiga Telekomunikasi Bergerak
Sekarang lagi ramai dibicarakan tentang generasi ketiga teknologi bergerak atau yang sering disebut 3G..Teknologi 3G didapatkan dari dua buah jalur teknologi telekomunikasi bergerak. Pertama adalah kelanjutan dari teknologi GSM/GPRS/EDGE dan yang kedua kelanjutan dari teknologi CDMA (IS-95 atau CDMAOne).
UMTS(Universal Mobile Telecommunication Service) merupakan lanjutan teknologi dari GSM/GPRS/EDGE yang merupakan standard telekomunikasi generasi ketiga dimana salah satu tujuan utamanya adalah untuk memberikan kecepatan akses data yang lebih tinggi dibandingkan dengan GRPS dan EDGE.
Kecepatan akese data yang bisa didapat dari UMTS adalah sebesar 384 kbps pada frekuensi 5KHz sedangkan kecepatan akses yang didapat dengan CDMA1x ED-DO Rel0 sebesar 2.4 Mbps pada frekuensi 1.25MHz dan CDMAx ED-DO relA sebesar 3.1Mbps pada frekuensi 1.25MHz yang merupakan kelanjutan dari teknologi CDMAOne. Berbeda dengan GPRS dan EDGE yang merupakan overlay terhadap GSM, maka 3G sedikit berbeda dengan GSM dan cenderung sama dengan CDMA.
3G yang oleh ETSI disebut dengan UMTS (Universal Mobile Telecommunication Services) memilih teknik modulasi WCDMA(wideband CDMA). Pada WCDMA digunakan frekuensi radio sebesar 5 Mhz pada band 1.900 Mhz (CdmaOne dan CDMA 2000 menggunakan spectrum frekuensi sebesar 1.25 MHz) dan menggunakan chip rate tiga kali lebih tinggi dari CDMA 2000 yaitu 3.84 Mcps (Mega Chip Per Second).
Secara teknik dalam jaringan UMTS terjadi pemisahan antara circuit switch (cs) dan packet switch (ps) pada link yang menghubungkan mobile equipment (handphone) dengan BTS (RNC) sedangkan pada GPRS dan CDMA 2000 1x tidak terjadi pemisahan melainkan masih menggunakan resource yang sama di air interface (link antara Mobile Equipment dengan Base Station). HSPDA (Higth Speed Packet Downlink Access) merupakan kelanjutan dari UMTS dimana ini menggunakan frekuensi radio sebesar 5MHz dengan kecepatan mencapai 2Mbps.
Ada 5 operator telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki lisensi 3G(IMT 2000). Tiga diantara operator tersebut adalah operator yang telah memberikan layanan telekomunikasi generasi kedua (GSM) dan kedua setengah (GPRS). Jika operator tersebut akan mengimplementasikan teknologi UMTS maka ada penambahan perangkat seperti base station (Node B) dan RNC(Radio Network Controller) dan upgrade software. Adapun yang harus di upgrade adalah pada radio akses karena GSM menggunakan metode akses TDMA dan FDMA dan menggunakan frekuensi radio 900KHz dan 1800 MHz sedangkan UMTS menggunakan metode akses WCDMA(Wideband Code Division Multiple Access) dengan frekuensi radio 5 MHz. oleh karena itu perlu penambahan radio access network control (RNC) dan juga perlu penambahan base station WCDMA (Node B) dan tentunya juga terminal harus diganti dan juga upgrade software pada MSC,SGSN dan GGSN.
Oleh karena itu untuk mengimplementasikan UMTS sebagai teknologi generasi ketiga membutuhkan biaya yang besar. Biaya tersebut diperuntukkan untuk membayar lisensi 3G kepada pemerintah, membayar lisensi 3G kepada vendor 3G, biaya penambahan Base Station/ Node B, RNC(Radio Network Controller) dan biaya upgrade software pada MSC (Mobile Switching Centre), SGSN(Serving GPRS Support Node), GGSN(Gateway GPRS Support Node) dan jaringan lain.
Salah satu contoh layanan yang paling terkenal dalam 3G adalah video call dimana gambar dari teman kita bicara dapat dilihat dari handphone 3G kita. Layanan lain adalah , video conference, video streaming, baik untuk Live TV maupun video portal, Video Mail, PC to Mobile, sertaInternet Browsing.
Tantangan yang muncul adalah, Apakah pelanggan membutuhkan layanan tersebut?Jawabannya kita bisa perdebatkan. Adalah sangat bijaksana jika kita melihat layanan sebelumnya yang sudah pernah ada. Kita mulai dengan layanan WAP (Wireless Application Protocol) pada jaringan GSM dimana kita bisa mengakses berita melalui handphone berarti kita bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja. Apakah layanan ini digolongkan sukses? Sangat sedikit orang yang menggunakannya waktu itu sehingga saya menyebutnya layanan yang tidak sukses.
Kenapa tidak sukses? Selain dari faktor utama kebayakan pengguna belum membutuhkan, akses data yang lambat dibandingkan dengan akses lain seperti dial-up dan WLAN merupakan alas an lain dan juga pelanggan kurang puas dengan tampilan yang kecil di layar handphone. Sekarang kita bandingkan dengan layanan SMS (Short Message Services) yang awalnya tidak diperkirakan akan menjadi success story karena hanya teks singkat. Lalu kenapa sms menjadi killer application? Alasan pertama adalah, SMS tidak membutuhkan banyak perangkat tambahan dalam jaringan GSM sehingga tidak membutuhkan investasi yang besar dan yang kedua teknologi SMS mudah dimengerti, mengirim dan menerima sms itu mudah maka orang mudah mengerti fungsinya sehingga mereka menilainya layanan yang realistis.
Banyak orang mempelajari fenomena sms ini tetapi tidak dapat dibuat suatu rumusan yang baku untuk membuat layanan baru supaya bisa sukses seperti sms. Akan tetapi ada beberapa yang dapat dipalari dari keseksesan sms untuk memberikan layanan baru yaitu:
• Layanan yang diberikan harus sederhana
• Implentasi teknologinya juga harus mudah
• Interoperabiliti dengan jaringan lain dibuat semudah mungkin
• Fungsi dari layanan tersebut harus mudah dimengerti
• Pola pentarifan yang digunakan disesuaikan dengan layanan sejenis.
UMTS merupakan kelanjutan dari teknologi GSM/GPRS dimana perbedaan utamanya adalah kemampuan akses data yang lebih cepat. Kecepatan akses data dalam UMTS bisa mencapai 2Mbps (indoor dan low range outdoor). Akan tetapi jika kita bandingkan dengan GPRS maka kecepatan datanya juga bisa mencapai 115 kpbs dimana untuk penggunaan akes internet sudah memadai.Dalam analisa saya, GPRS kurang sukses di pakai di Indonesia karena belum banyak pelanggan yang membutuhkan akes internet dalam keadaan bergerak, tarif yang mahal dibandingkan dengan layanan yang diberikan oleh WLAN, kecepatan akses data yang belum stabil merupakan beberapa alas an kurang suksesnya implementasi teknologi GPRS.

Generasi keempat Teknologi Telekomunikasi Bergerak (3.5G dan 4G)
Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps,30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan mengguanakan teknologi OFDM(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan Multi Carrier.Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah di implementasikan.
4G yang digadang gadang 500 kali lebih cepat daripada CDMA2000 dapat memberikan kecepatan hingga 1Gbps jika anda di rumah atau 100Mbps ketika anda bepergian. Bayangkan dengan kecepatan super itu anda dapat dengan mudah mendowload film dengan kualitas HD. Dan dalam waktu yang singkat tentu saja. untuk mendownload film berkapasitas 6GB saja hanya diperlukan waktu 6 Menit. Luar biasa .. mari kita tunggu kedatangan teknologi yang super cepat ini. selain itu ini adalah salahsatu solusi yang paling efektif untuk jaringan internet dipedasaan karena lebih baik menanam 1 menara 4G untuk ber mil-mil jauhnya, daripada dengan menyelimuti sawah-sawah dengan kabel fiber optik.
4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond".
Teknologi 4G adalah istilah serapan dari bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan untuk menjelaskan pengembangan teknologi telepon seluler.
Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh.
Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP).
Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.


readmore »»